Cerpen

Zahrah
Demang Lebar Daun, 5 Januari 2013
Senyum indahnya membawa diruku terhanyut dalam heningan nestapa cinta dunia, matanya yang bercahaya menawarkan kecantikkan yang menawan hati setiap insanya. Gerakan tubuhnya yang membawa angin kesjukan. Ialah dunia wanita sendu senja yang beranama Zahrah, seorang remaja islam dari keluarga sederhana yang selalau berbagi dengan sesama. Sapaan hangatnya membuat seorang remaja yang sedang berdiam diri ditaman mebuat langkah kakinya kea rah belakang.
 “ada apa Zah?” Tanya Kirna dengan nada hearannya.
“nggak apa-apa Kir,,kamu kok sendirian, emang lagi nungguain apa?” dengan langkah menuju ke arah Kirna yang lagi termenung.
Zahrah dengan lamunannya menandakan bahwa ia tidak mengenali seorang wanita yang menyapanya. Dia mencoba untuk mengingat siapa yang ada di hadapannya. Namun, seolah mengenal Kirna, Zahrah mencoba mengajak Kirna mengobrol di taman dekat dengan asrama Aisyah yang mereka tempati.
 Suasana mulai terasa ramai walau hanya ada dua orang remaja yang baru mengakrabkan diri sejak baru berkenalan tadi. Dan baru disadari Zahra ternyata seseorang yang di depannya adalah anak satu asrama dengannya yang bernomor kamar 7A yang pernah didengar dari teman-teman bahwa Kirna adalah anak yang introvert. Dengan wajah seperti  buah tomat yang kecut cocok untuk di buat jus (jus basi), Kirna  mencoba berirama dengan mengakrabkan diri lewat curahan hatinya, dalam setiap cerita kesedihannya yang selama ini di tutupinya ia mulai mengawali cerita tentang kehidupan pribadinya. Cerita yang berjendre sederhana namun memukau setiap yang medengarnya,, semua telah menjadikan kehidupan Kirna menjadi serba berubah. Kali pertama Kirna bercerita kepada Zahra menjadikan Zahra ingin lebih mengenal Kirna yang sempat ia benci bahkan tidak ingin mendekatinya karena saat pertama masuk asrama dan menjadi siswa sekolah Islam yang ada di kotanya. Namun, lambat laun Kirna telah berubah. segi pakaian yang pernah di bencinya karana alasan gerah kini menjadi pakaian favoritnya entah apa yang menjadikannya menjadi seorang siswi jilbabers, cara berbicara yang tidak bisa di tahan kini mulai terjaga dan setiap yang ia ucap selalu mengandung kata seorang yang sangat sopan.
“Apa yang ingin kamu harapkan dengan datangnya ke taman ?” Tanya Zahra dalam tatapannya.
Terasa indah suasana yang ada di taman, awan yang bersahabat, matahari yang tersenyum, pohon yang menari seolah bergerak berbagi kesejukan antara makhluk  yang ingin menguasai dunia cinta ke pada sang penciptanya. Itulah alasan Kirna mendatangi taman.
“ Zahra sendiri, apa yang ingin kamu temui di taman ini?” Tanya balik Kirna
Kirna hanya tersenyum. Terlihat wajahnya yang sedang bahagia memancar seperti buah delima yanng berwarna warni. Tiba-tiba raut wajahZahra langsung termenung.
“ada apa Zah?”
“apa yang kamu lihat, sehinga bisa termenung”
Disudut taman terlihat seorang remaja yang sedang terdiam dari kejauhan,tak terlihat aktivitas apa yang dilakukannya disudut sana. Namun yang tergambar dari wajahnya hanyalahh sosok wajah tampan dengan sinar cahaya imannya. Namanya Yusuf anak kelas 3A yang menjadi idaman seluruh siswi yang ada di sekolah.
Zahrah yang saat itu sedang mendengarkan cerita Kirna menjadikannya terhenti. Entah apa yang sedang merenggut hati Zahrah,  baru satu bulan yang lalu Zahrah menginjak sweet seventeen. Namun, di pejaman mata saat ia berdoa ketika ulang tahun ia telah menyelipkan ucapan bahwa ia tidak ingin menenggelankan dirinya pada racun cinta. Setelah cinta menjadikkan orang-orang yang merasakannya menjadi selalu menapsirkan cinta hanya untuk menubuhkan nafsu dan syahwat namun tidak mengapresiasiakkanya dengan cinta yang islami dan rabbani yang bersandar pada kalam cinta ilahi,
Lagi-lagi Zahra hanya terdiam. Entah apa yang ia pikirkan cerita Kirna ataukan seorang kakak kelasnya yang bernama Yusuf. Baru kali petama hati Zahra merasa terpesona denagn seorang remaja yang baru di kenalnya itupun saat pandangan pertama ketika menuju masjid di dekat halaman sekolahnya. Itulah yang menjadikan Zahra selalu membayangkan wajah Yusuf .
“Apakah aku sedang menenggelamkan rasa hatiku pada Yusuf?” Tanya dalam hati
Waktu menunjukkan pukul 3 Sore. Kirna bergegas meninggalkan Zahra dalam kesendirian dan yang ditemani Yusuf dari kejauhan dengan Zahra. Zahra menyapa hatinya yang sedang memikirkan sesosok wajah yang di anggapnya sebagai insan yang baik. Taklama kemudian adzan ashar pun berkumandang, dari kejauhan tampak Yususf meninggalkan taman. Langkah kaki Yusuf yang terarah menuju masjid dekata taman sekolah.
“astgfirullah” lamunan Zahra mulai terhenyak
Zahra melangkahkan kakinya menuju masjid tempat sumber suara adzan berkumandang. Saat menuju tempat mengambil air wudhu jantung Zahra berdetug kencang. Ia dapati sosok yang di amatinya dari sejak pukul 2 ditaman sekolahnya. Yusuf hanya menebar senyum kecil, entah untuk siapa senyum itu disandarkannya.
Sholat berjamaah telah usai. Zahra hanya menangis dalam hati. Dalam hati Zahra selalu terkenang sesosok wajah Yusuf .yang membuatnya sedih adalah bahwa Zahra telah menanamkan dalam hatinya bahwa ia tidak ingin berpacaran karena banyak yang berpendapat bahwa cinta akan menenggelakan seseorang dalam lautan bahaya. Namun, kali ini Zahra merasa sangat berbeda, Yusuf yang ia lihat adalah seorang yang menyandarkan dirinya pada cinta rabbani yang berbeda dari yang lain. Itu yangzahra lihat dari Yusuf. Tapi, Zahra hanya menapsirkan seorang Yusuf dari satu sisi hatinya.
Tibanya menuju asrama lagi-lagi tepat tangga menuju lantai ke 2 zahra melihat sesosok Yusuf. Kali keduaYusuf menebar senyumnya yang sangat tampan. Mereka saling bertegur sapa di asrama. Terlihat dari wajah Yusuf sepertinya gayung bersambut ternyata Yusuf juga menyukai Zahra sejak pada pandangan pertama saat Yusuf menjadi panitia MOS di sekolah mereka. Yusuf ternyata lebih dulu mengenal Zahra.
Suasana asrama dengan angina sepoi-sepoi membuat mereka menjadi terhanyut dalam pembicaraan. Mereka memang sesosok yang islami. Namun, tetap saja semua insan akan mempunyai rasa cinta karena rasa cinta adalah anugrah dari-Nya.
Setiap  hari Yusuf juga selalu memandangi Zahra yang ikut aktif pada ekskul disekolahnya. Sejak beberapa kali mereka bertemu akhirnya waktu yang di tunggu Yusuf untuk mengutarakan isi hatinya telah tepat. Yusuf sedikit bercerita tentang isi hatinya yang ternyata juga menyukai Zahra.
“Zahra, sebelumnya saya minta maaf”
“Ada apa Suf?” Tanya Zahra kepada Yusuf
Mungkin, saatnyalah saya harus jujur, kalau saya menyukai kamu, sejak pertama bertemu. Zahra hanya terdiam ia memang benar menunggu waktu seperti sekarang tetapi ia telah berjanji tidak ingin mengenal cinta walaupun ia juga sangat menyukai Yusuf.
“maaf ya Yusuf saat ini saya belum ingin mengenal cinta, apa lagi banyak orang menenggelamkan cintanya pada sihir cinta”. Itulah alasan Zahra untuk menolak Yusuf.
Mereka kembali ke kamar masing-masing. Yusuf hanya terdiam menerbangkan dirinya pada angina yang berhembus yang menjadi saksi bahwa cinta yang ia utarakan berbuah kegagalan. Satu hal yang belum pernah ia ceritakan kepada Zahra bahwa Yusuf ternyata mengidap suatu penyakit. Itulah rahasia yang belum pernah ia ceritakan kepada siapapun kecuali keluarganya. Yusuf setiap haribhanya bercerita kepada sang pemberi kasih.
Zahra hanya menangis satu sisi ia menyukai Yusuf dan satu sisi lagi ia telah berjanji ia tidak ingin menenggelamkan rasa sayangnya pada saat sekarang. Satu minggu setelah Yusuf mengutarakan rasa cintanya ia mendapati kabar tentang Yusuf bahwa ia masuk rumah sakit.
Saat itulah Zahra baru mengetahui kalau Yusuf mengidap suatu penyakit. Zahra hanya menagis dan terdiaam sesaat katika Yusuf melihatnya. Zahra berjanji jika Yusuf sembuh ia akan menerima Yusuf sebagai kekasihnya. Namun, Tuhan berkata lain Yusuf tak bisa lagi mempertahankan hidupnya, Yusuf hanya berpesan suatu saat nanti kalau Zahra telah lulus Zahra harus melanjutkan beasiswa berkuliah di Al-Azhar Kairo yang telah dialihkannya kepada Zahra.
Zahra menagis tersedu-sedu. Ia menyesal telah menolak kasih sayang yang di utarakan Yusuf karena alasan sepele bahwa ia takut tenggelam karena sihir cinta bahkan racun cinta yang pernah terjadi pada teman-temannya 3 tahun yang lalu.
***

0 komentar:

Posting Komentar

 

JEJAK DALAM KERTAS Template by Ipietoon Cute Blog Design