Begitulah ku
lihat wajahnya untuk kali pertamanya. Ia langsung menusuk kalbu hati cinta yang
paling dalam. Bak lautan ia telah menyelami di bagian dasar laut. Aku baru
mengenalnya namun ia telah menebarkan kesan cinta yang begitu berwarna. Kulihat
raut wajah nya yang begitu tidak tampan namun, sangat memberikan cahaya cinta
di setip orang yang memandangnya. Sapaan yang hangat saat pertama kali berjumpa
sangatlah membuat hati saya sangat membuka mata. Saya tau kami baru saja
memasukki perkuliahan bahkan barusaja menjalani orientasi perkuliahan. Sangat
tidak mungkin saya langsung jatuh cinta pada sosok belum begitu saya ketahui
siftanya.
Saya mendapati sosok Arif saat kami menjalani ospek di suatu universitas islam
yang ada di kota Palembang. Sosok Arif yang sangat komunikatif dan juga lucu
menjadikan seorang Arif dikenali seluruh anggota kelompok ospek. Lantas saja ia
sering di panggil teman-temanya dengan sebutan racun pasukkan. Kalau ditanya
apa itu racun pasukkan pasti semua tahu. Arif sangat begitu lincah dan juga
lucu, apa saja yang ia ucapkan selalu saja membuat anggota kelompoknya tertawa,
termasuk juga saya. Sangat disesalkan saat kutemui Arif tidak mengerjakan
sholat jum’at pada 3 Agustus saat 2 kalinya pertemuan kami.