Begitulah ku
lihat wajahnya untuk kali pertamanya. Ia langsung menusuk kalbu hati cinta yang
paling dalam. Bak lautan ia telah menyelami di bagian dasar laut. Aku baru
mengenalnya namun ia telah menebarkan kesan cinta yang begitu berwarna. Kulihat
raut wajah nya yang begitu tidak tampan namun, sangat memberikan cahaya cinta
di setip orang yang memandangnya. Sapaan yang hangat saat pertama kali berjumpa
sangatlah membuat hati saya sangat membuka mata. Saya tau kami baru saja
memasukki perkuliahan bahkan barusaja menjalani orientasi perkuliahan. Sangat
tidak mungkin saya langsung jatuh cinta pada sosok belum begitu saya ketahui
siftanya.
Saya mendapati sosok Arif saat kami menjalani ospek di suatu universitas islam
yang ada di kota Palembang. Sosok Arif yang sangat komunikatif dan juga lucu
menjadikan seorang Arif dikenali seluruh anggota kelompok ospek. Lantas saja ia
sering di panggil teman-temanya dengan sebutan racun pasukkan. Kalau ditanya
apa itu racun pasukkan pasti semua tahu. Arif sangat begitu lincah dan juga
lucu, apa saja yang ia ucapkan selalu saja membuat anggota kelompoknya tertawa,
termasuk juga saya. Sangat disesalkan saat kutemui Arif tidak mengerjakan
sholat jum’at pada 3 Agustus saat 2 kalinya pertemuan kami.
Dari kejauhan saya
hanya bisa tersenyum melihat ia yang sangat begitu wajahnya yang bercahaya
namun, terselip dosa yang menyayat hati karena tidak mengerjakan
sholat jum’at. Saya
hanya berkata: “terkadang saat kita melihat sampul pada diri seseorang,
yang kita lihat adalah 15% dari pribadinya yang terlihat, begitu lah cantik,
buruk, tampan, jelek adalah sedikit yang terlihat dari kehidupannya, yang harus
kita ketahui yaitu sisi hatinya yang tersimpan di dalam rongga tubuhnya. Tapi,
saat itu saya sepertinya melihat bahwa itu bukan ruhya yang hidup. Saya percaya
Arif adalah orang yang sangat memberikan taburan penghidupan yang cerah.
Hari-hari
telah berlalu dan seakan ia menaruh hatinya pada saya. Entah apa yang telah
terjadi pada diri saya. Untuk mengobrol pun belum pernah saya lakukan dengan
dia, yang hanya adalah sapaan yang berupa senyuman kecil yang di lontarkan dari
wajahnya. Hari itu saya mendapati suara yang begitu membuat hati saya
gemuruh.Penampilan yang sangat berbeda dari laki-laki lain yang ada di kelompok
saya. Dalam ruangan yang sangat sempit tampak jelas wajahnya terlihat. Dalam
ruangan itu kami memeperkenalkan diri yang lebih mendalam. Setiap anggota
kelompok dari kelompok saya satu persatu memperkenalkan diri mereka.
Namum,
saat itu tak satupun yang ingin ketahui kepribadiannya. Saya adalah seorang
yang terbilang introvert, saat di kelompok saya hanya sering diam tanpa banyak
kata yang terucap. Saat kegiatan hari itu selesai kami pun berkumpul bersama
dengan beberapa teman anggota kelompok kami. Tak begitu banyak yang kami
ceritakan saat itu karena kami belum banyak mengetahui tentang masing-masing
kepribadian mereka. Jepratt jeprett yang terjadi di halaman salah satu fakultas
di universitas itu menjadikan suasana semakin akrab. Tak banyak waktu yang kami
habiskan untuk bergabung dalam pengambilan foto sebagai kenang-kenangan saat
ospek.
Tak
disangka sihir cinta benar-benar juga menyerang pada diri Arif. Saat ospek pada
hari ke 3 dilakukan telah selesai saya dapati sosok wajahnya sendirian, dan
saya mengajak ia untuk bergabung dengan rombongan kami untuk
mengdaptarkan diri pada organisasi yang ada di kampus islam tersebut. Restu
adalah salah seorang teman saya yang sangat akrab dengan saya, selama ospek
berlangsung hapir tak pernah kami berpisah dalam setiap melakukan kegiatan.
Restu adalah satu-satunya teman yang mengetahui kalau arif menyukai saya.
Langkah kaki tertuju pada salah satu
organisasi MenWa (saya juga kurang tahu apa kegiatan yang dilakukan menwa
ada yang mengatakan seperti TNI, ada yang mengatakan SatPam *kalem*). Ialah
Restu yang berminat untuk mendaptarkan dirinya sebagai salah satu calon anggota
baru MenWa. Hari ini adalah saya arif memulai berkomunikasi, seolah-olah orang
yang telah mengenal satu sama lain. Disapanya saya dalam untaian kata
melalui message singkat.
Beberapa
hari telah saya lewati dengan sapa hangatnya yang membuat kami semakin akrab.
Kini saya telah yakin kalau saya terjangkit Sihir cinta ingin rasanya
saya menjerit akan isi hati ini, saya tak ingin hati yang selalu pada-Nya rapuh
bahkan bisa luntur karena sihir cinta. Duhai sihir cinta, kau tinggalkan aku
menikmati wajahnya dari kejauhan, wajah yang menjadikan dunia ini ikut
menikmati tawanya. Engkau berikan kesempatan untukku menikmati senyuman
manisnya, senyuman yang paling indah di alam ini. Duhai sihir cinta, engkau
jadikan jiwaku menjadi tergila-gila kepadanya.
Saya
sambut kedatangannya, kemudian ia duduk di samping saya dan kami mengobrol
tentang kehidupan yang selama ini dijalani. Tidak banyak yang kami bicarakan,
namun obralan berdua itu mebuat kami seolah-olah sepasang kekasih yang
sedang kasmaran. Saya telah merasakan kejujuran persaanya sebagaimana saya juga
merasakan keindahan jiwahnya.
Entah beberapa kali Arif telah mengirim untaian syair cinta kepada saya. Namun,
ada yang paling saya suka yaitu syair yang berjudul bintang khayalan. Ia seolah
membawa saya dalam angin yang semangat yang penuh membara.
Kilaunyadirimu takkan sanggup
Terwakilkan oleh rayanku
Walau terpaan silih berganti
Ku tak bergeming dalam khayalanku
Ridho Tuhan yang menjadi pelecut si cilik
Dalam menggapai bintang
Pembawa nafsu birahi
Takkan mampu menyangkal khayalannku
Bahasa penghubungdunia
Takkan bisa diwakilkan dengan ungkapan belaka
Getaran jiwa sang cilik
Kini mulai menanjak
Ketika mulai di hinggapi gemerlap cahaya
Sorotan penuh kemayu
Hanya menjadi pertanda kalau sicilik dapat hidayah
Zat yang dulunya ditakuti
Kini telah memudar
Saat sicilik berani menyulingnya.
Teori-teori yang dulunya penuh rayuan
Kini menjadi kenangan ketika ia menjadi milikku
Nyamuk-nyamuk yang dulu mengitariku
Kini sudah ku basmi menjadi hambaku
Provokator yang dulunnya jadi batu sandungan
Kini jadi hormat padaku
Sekarang sicilik dihiasi lampion
per tanda kemilau akan dimulai
Bintang khayalan telah menjadi penyinar di kalbuku
Semua telah manjadi bintang
Yaitu bintang terjangan dihari yang akn datang
Terima kasih bintangku
Telah menjadi simbol kekuatanku.,
Bak
seolah lagi terbang di awan hati dan langsung dilanjutkan dengan meledak-
ledaknya hati saya saat membaca syair tersebut. Dengan penuh tetesan air
mata ku coba mengeja untaian kata yang terangkai di hp ku yang sedikit jadul.
Sebelumnya saya telah berjanji kepada kedua orang tau kalau saya ingin sungguh-
sungguh kuliah dan tidak ingin mengenal pacaran di jenjang perkuliahan.Namun
apalah daya yang namanya cinta selalu datang tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan
kalau akan menghampiri pada diri seseorang.
Saya
langsung bangkit dalam keterhentian angkot yang membawa saya sampai
tujuan. Sambil membayarkan ongkos terbayang syair yang telah terbaca tadi. Tak
pernah saya rasakan hati yang berdetug kencang seperti ini dan bahkan membawa
renungan dalam angkot yang sangat butut bahkan jorok. Saya coba membalas syair
yang masuk tersebut. Hati saya memuncak seolah mempertanyakan maksud dari syair
yang ada di handpone itu.
***
0 komentar:
Posting Komentar