Rabu, 13 Februari 2013

Gombalan Palsu dari Kamu


        Begitulah ku lihat wajahnya untuk kali pertamanya. Ia langsung menusuk kalbu hati cinta yang paling dalam. Bak lautan ia telah menyelami di bagian dasar laut. Aku baru mengenalnya namun ia telah menebarkan kesan cinta yang begitu berwarna. Kulihat raut wajah nya yang begitu tidak tampan namun, sangat memberikan cahaya cinta di setip orang yang memandangnya. Sapaan yang hangat saat pertama kali berjumpa sangatlah membuat hati saya sangat membuka mata. Saya tau kami baru saja memasukki perkuliahan bahkan barusaja menjalani orientasi perkuliahan. Sangat tidak mungkin saya langsung jatuh cinta pada sosok belum begitu saya ketahui siftanya.
  Saya mendapati sosok Arif saat kami menjalani ospek di suatu universitas islam yang ada di kota Palembang. Sosok Arif yang sangat komunikatif dan juga lucu menjadikan seorang Arif dikenali seluruh anggota kelompok ospek. Lantas saja ia sering di panggil teman-temanya dengan sebutan racun pasukkan. Kalau ditanya apa itu racun pasukkan pasti semua tahu. Arif sangat begitu lincah dan juga lucu, apa saja yang ia ucapkan selalu saja membuat anggota kelompoknya tertawa, termasuk juga saya. Sangat disesalkan saat kutemui  Arif tidak mengerjakan sholat jum’at pada 3 Agustus saat 2 kalinya pertemuan kami. 
Dari kejauhan saya hanya bisa tersenyum melihat ia yang sangat begitu wajahnya yang bercahaya namun, terselip dosa yang  menyayat hati  karena tidak mengerjakan sholat jum’at. Saya hanya berkata: “terkadang saat kita melihat sampul pada diri seseorang, yang kita lihat adalah 15% dari pribadinya yang terlihat, begitu lah cantik, buruk, tampan, jelek adalah sedikit yang terlihat dari kehidupannya, yang harus kita ketahui yaitu sisi hatinya yang tersimpan di dalam rongga tubuhnya. Tapi, saat itu saya sepertinya melihat bahwa itu bukan ruhya yang hidup. Saya percaya Arif adalah orang yang sangat memberikan taburan penghidupan yang cerah.
Hari-hari telah berlalu dan seakan ia menaruh hatinya pada saya. Entah apa yang telah terjadi pada diri saya. Untuk mengobrol pun belum pernah saya lakukan dengan dia, yang hanya adalah sapaan yang berupa senyuman kecil yang di lontarkan dari wajahnya. Hari itu saya mendapati suara yang begitu membuat hati saya gemuruh.Penampilan yang sangat berbeda dari laki-laki lain yang ada di kelompok saya. Dalam ruangan yang sangat sempit tampak jelas wajahnya terlihat. Dalam ruangan itu kami memeperkenalkan diri yang lebih mendalam. Setiap anggota kelompok dari kelompok saya satu persatu memperkenalkan diri mereka. 
Namum, saat itu tak satupun yang ingin ketahui kepribadiannya. Saya adalah seorang yang terbilang introvert, saat di kelompok saya hanya sering diam tanpa banyak kata yang terucap. Saat kegiatan hari itu selesai kami pun berkumpul bersama dengan beberapa teman anggota kelompok kami. Tak begitu banyak yang kami ceritakan saat itu karena kami belum banyak mengetahui tentang masing-masing kepribadian mereka. Jepratt jeprett yang terjadi di halaman salah satu fakultas di universitas itu menjadikan suasana semakin akrab. Tak banyak waktu yang kami habiskan untuk bergabung dalam pengambilan foto sebagai kenang-kenangan saat ospek. 
Tak disangka sihir cinta benar-benar juga menyerang pada diri Arif. Saat ospek pada hari ke 3 dilakukan telah selesai saya dapati sosok wajahnya sendirian, dan saya mengajak ia untuk bergabung dengan rombongan  kami untuk mengdaptarkan diri pada organisasi yang ada di kampus islam tersebut. Restu adalah salah seorang teman saya yang sangat akrab dengan saya, selama ospek berlangsung hapir tak pernah kami berpisah dalam setiap melakukan kegiatan. Restu adalah satu-satunya teman yang mengetahui kalau arif menyukai saya.
Langkah kaki tertuju pada salah satu organisasi MenWa (saya juga kurang tahu apa kegiatan yang dilakukan menwa ada yang mengatakan seperti TNI, ada yang mengatakan SatPam *kalem*). Ialah Restu yang berminat untuk mendaptarkan dirinya sebagai salah satu calon anggota baru MenWa. Hari ini adalah saya arif memulai berkomunikasi, seolah-olah orang yang telah mengenal satu sama lain. Disapanya saya dalam  untaian kata melalui message singkat.


Beberapa hari telah saya lewati dengan sapa hangatnya yang membuat kami semakin akrab. Kini saya telah yakin kalau saya terjangkit Sihir cinta  ingin rasanya saya menjerit akan isi hati ini, saya tak ingin hati yang selalu pada-Nya rapuh bahkan bisa luntur karena sihir cinta. Duhai sihir cinta, kau tinggalkan aku menikmati wajahnya dari kejauhan, wajah yang menjadikan dunia ini ikut menikmati tawanya. Engkau berikan kesempatan untukku menikmati senyuman manisnya, senyuman yang paling indah di alam ini. Duhai sihir cinta, engkau jadikan jiwaku menjadi tergila-gila kepadanya.
Saya sambut kedatangannya, kemudian ia duduk di samping saya dan kami mengobrol tentang kehidupan yang selama ini dijalani. Tidak banyak yang kami bicarakan, namun  obralan berdua itu mebuat kami seolah-olah sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Saya telah merasakan kejujuran persaanya sebagaimana saya juga merasakan keindahan jiwahnya.
            Entah beberapa kali Arif telah mengirim untaian syair cinta kepada saya. Namun, ada yang paling saya suka yaitu syair yang berjudul bintang khayalan. Ia seolah membawa saya dalam angin yang semangat yang penuh membara.
Kilaunyadirimu takkan sanggup
Terwakilkan oleh rayanku
Walau terpaan silih berganti
Ku tak bergeming dalam khayalanku
Ridho Tuhan yang menjadi pelecut si cilik
Dalam menggapai bintang
Pembawa nafsu birahi
Takkan mampu menyangkal khayalannku
Bahasa penghubungdunia
Takkan bisa diwakilkan dengan ungkapan belaka
Getaran jiwa sang cilik
Kini mulai menanjak
Ketika mulai di hinggapi gemerlap cahaya
Sorotan penuh kemayu
Hanya menjadi pertanda kalau sicilik dapat hidayah
Zat yang dulunya ditakuti
Kini telah memudar
Saat sicilik berani menyulingnya.
Teori-teori yang dulunya penuh rayuan
Kini menjadi kenangan ketika ia menjadi milikku
Nyamuk-nyamuk yang dulu mengitariku
Kini sudah ku basmi menjadi hambaku
Provokator yang dulunnya jadi batu sandungan
Kini jadi hormat padaku
Sekarang sicilik dihiasi lampion
per tanda kemilau akan dimulai
Bintang khayalan  telah menjadi penyinar di kalbuku
Semua telah manjadi bintang
Yaitu bintang terjangan dihari yang akn datang
Terima kasih bintangku
Telah menjadi simbol kekuatanku.,

Bak seolah lagi terbang di awan hati dan langsung dilanjutkan dengan  meledak- ledaknya hati saya  saat membaca syair tersebut. Dengan penuh tetesan air mata ku coba mengeja untaian kata yang terangkai di hp ku yang sedikit jadul. Sebelumnya saya telah berjanji kepada kedua orang tau kalau saya ingin sungguh- sungguh kuliah dan tidak ingin mengenal pacaran di jenjang perkuliahan.Namun apalah daya yang namanya cinta selalu datang tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan kalau akan menghampiri pada diri seseorang.
Saya langsung bangkit  dalam keterhentian angkot yang membawa saya sampai tujuan. Sambil membayarkan ongkos terbayang syair yang telah terbaca tadi. Tak pernah saya rasakan hati yang berdetug kencang seperti ini dan bahkan membawa renungan dalam angkot yang sangat butut bahkan jorok. Saya coba membalas syair yang masuk tersebut. Hati saya memuncak seolah mempertanyakan maksud dari syair yang ada di handpone itu.
***


0 komentar:

Posting Komentar

 

JEJAK DALAM KERTAS Template by Ipietoon Cute Blog Design