Senin, 24 Agustus 2015

Ponpes Rehabilitasi Narkoba Ar Rahman Palembang


Pondok Pesantren Ar Rahman  yang berada di jalan Tegal Binangun RT. 35 RW. 10 Plaju Darat Kecamatan Plaju menjadi satu-satunya ponpes yang membina para pecandu narkoba  di Sumatera Selatan yang ingin sadar.
Sejak berdinya ponpes pada 28 Juli 2008 lalu  pembangunan ponpes ini telah bertujuan untuk menampung para pecandu narkoba yang ingin sembuh. Di pusat Rehabilitasi Narkoba Ar Rahman bukan saja pendidikan yang di berikan kepada santri tetapi segala bentuk pembinaan pembentukan nilai agama pada diri dilakukan disana.
Setiap harinya santri diajarkan nilai nilai agama. Pendekatan ini menjadi pendektan yang paling utama. Sehingga, setiap harinya santri melakukan agenda rutin  seperti sholat wajib berjama’ah, sholat dhuha, diskusi agama, ceramah, seminar, dan setiap bulan ramadhan melaksanakan sholat tarawih berjama’ah dan  untuk menjaga kebersihan diri setiap harinya melakukan kebersihan bersama.
Salah satu konselor ponpes rehabilitasi narkoba Ar Rahman, Novizal berbagi cerita sejarah berdirinya ponpes. Pertama kali di dirikan ponpes Ar Rahman oleh H.M. Sukarman Dewhana Pimpinan Majelis Dzikir Al Furqon Palembang yang ingin adanya bentuk nyata yang dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada orang –orang yang ingin membersihkan hati.
Dengan tekad pendiri ponpes yang sejak awal beridiri agar bisa membangun pondok pesantre yang bisa menampung dan meberikan pelayanan konseling dan agama kepada para korban narkoba. Ponpes Ar Rahman yang di bangun dalam komplek Ar Rahman, yang terdiri Panti Rehabilitasi dn Sekolah Islam ini memilih Ar Rahman, karena Ar Rhman memilki arti Yang Maha Pengasih, Sehingga setiap korban narkoba bisa mendapatkan kasih sayang dan pelayanan yang baik untuk tetap sembuh.
Ketika bersilaturahmi di komplek Ponpes Ar Rahman, kita akan melihat betapa Ponpes Ar Rahman mengajak agar korban narkoba semangat untuk sembuh dengan berbagai plang tulisan yang memotivasi. Salah satu plang yang berada di pintu masuk Ponpes Rehablitasi narkoba ini ialah berikut ini.
“Kami bukan kotoran bantu dan beri kesempatan kami untuk sadar”.
Ponpes Ar Rahman  saat ini menampung sebanyak 35 santri korban narkoba yang terdiri dari 34 orang laki-laki dan satu orang perempuan. Jumlah ini didominasi oleh usia remaja.
Tiba saat Sholat Adzan Ashar berkumandang, seluruh santri telah menunggu untuk melaksankan sholat berjama’ah. Sholat berjama’aah menjadi aktivitas rutin yang dilakukan setiap harinya di Ponpes Ar Rahman.Sebelum sholat Ashar para santri membaca shalawat bersama barulah dilanjutkan dengan sholat ashar bersama.
Ada nuansa berbeda yang membuat saya tidak ingin ketinggalan untuk mengikuti aktivitas rutin yang dilakukan para korban narkoba ini.

Saat selesai sholat berlangsung semua santri keluar mushola, dan duduk lesehan di teras mushola dengan membaca surah-surah pendek seperti Al fatihah,Al- Kautsar, Al- Kafirun, An-Nasr, Al-Ikhlas, Al Falaq dan An Nas dan sholawat.
Dan aktivitas sore di tutup dengan membaca sepuluh filosopi kehidupan.
Yang paling menarik dari kesepuluh filosopi ini adalah.ketika santri membacakan filosopi pertama yaitu Dzikir kepada Allah. Inilah yang menjdi ciri utama dari Ponpes Ar Rahman.
Kemudian dilanjutkan filosofi kedua jujur pada Allah diri sendiri dan orang lain, yakin bisa meninggalkan narkoba, mampu mengembangkan diri seoptimal mungkin, kasih sayang dan menasehati, tidak putus usaha untuk selalu berdo’a agar sembuh dan seterusnya.
Tidak mudah untuk memberikan nilai-nialai agama kepada para santri yang menjalani rehab karena harus melihat kondisi awal, keluhan yang terjadi dan psikologis dari klien. Untuk membaikan suntikan nilai-nilai agama konselor harus melakukan pendekatan yang baik.
Semoga teman-teman yang belajar dan di ponpes rehabilitasi narkoba ini menjadi manusia yang lebih baik dan dekat dengan Allah SWT.



0 komentar:

Posting Komentar

 

JEJAK DALAM KERTAS Template by Ipietoon Cute Blog Design