Sebagai Negara yang tergabung dalam ASEAN maka, Indonesia
juga akan dihadapkan pada Komunitas ASEAN 2015 (ASEAN Community) yang akan berlangsung
pada tahun akhir tahun 2015 ini. Sesuai
dengan kesepatan yang di keluarkan pada tahun 2003 lalu bahwa sepuluh Negara
yang tergabung dalam ASEAN akan membentuk suatu Komunitas ASEAN 2015.
Komunitas
ASEAN adalah seuatu wadah yang mengintegritaskan seluruh anggota ASEAN dalam
menghadapi perkembangan yang akan terjadi dimasa yang akan datang baik dalam
ASEAN dan juga global. Dalam Komunitas ASEAN terkandung tiga pilar yang menjadi
penompang dalam mewujudkan Negara ASEAN yang berintegritas dalam berbagai
bidang. Tiga pilar terdiri dari Komunitas
Politik dan Keamanan (ASEAN Political Security), Komunitas Ekonomi (ASEAN
Economic Community) dan Komunitas
Sosial Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community).
Komunitas Politik dan Keamanan diharapkan mampu
memberikan kedamain yang solid pada setiap Negara ASEAN sehingga membatu ketika
terjadinya suatu konflik dalam Negara ASEAN dengan demikian bisa diselesaikan
dengan damai tanpa adanya ketegangan karena setiap Negara memilki hubungan persahabatan.
Dalam Komunitas Ekonomi di harapkan bisa mengatasi permasalahn ekonomi
yang terjadi pada Negara ASEAN dan mampu mengurangi angka kemiskinan sehingga
terwujudnya masyarakat ekonomi
sejahterah, setiap masyarakat harus memilki daya saing tinggi dengan para
pelalu ekonomi luar sehingga terjadinya integritas ekonomi global dan memberikan angin segar pada
pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara hingga dunia global. Selain itu
dalam bidang Komunitas Sosial Budaya, Negara
Komunitas ASEAN bisa melahirkan
kerukunan antar Negara sehingga terciptanya atmosfir persatuan dan kesatuan
yang erat.
Semoga
dengan adanya ketiga pilar utama Komunitas ASEAN 2015 tersebut, bisa mengatasi problematika
antar negara anggota maupun negara sahabat, sehingga dapat segera dituntaskan dan
lahirnya era baru dalam perserikatan ASEAN yang gemilang.
Sesuai
dengan visi Komunitas ASEAN 2015 “One Vision, One Identity, One Community”,
maka kita harus ikut berpartisipasi
dan betanggung jawab penuh dengan adanya Komunitas ASEAN 2015 ini.
Selain, dihadapkan pada Komunitas
ASEAN 2015 yang masih menghitung bulan, Indonesia juga harus mampu menjadi post
Tujuan
Pembangunan Milenium
(Millennium Development Goals atau MDGs). Tujuan Pembangunan Milenium adalah
hasil Konferensi Tingkat Tinggi Milenium yang di hadiri sebanyak 189 Negara
anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 2000 di New York yang turut
menyuarakan dan menyepakati untuk mengintregistaskan Tujuan Pembangunan
Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs).
Tujuan Pembangunan Milenium berupaya dalam mengangai
penyelesian yang berkaitan dengan pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia,
perdamaian, keamana dan pembangunan. Indonesia sebagai Negara yang turut
menyuarakan kesepakatan juga turut bertanggung jawab dalam MDGs yang bertujuan untuk
menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua,
mendorong kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka
kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, malaria dan
penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan
membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Dalam hal ini peran pemuda dalam mewujudkan Komunitas ASEAN
2015 dan memperjuangkan post MDGs untuk berjalan dengan baik haruslah di gencarkan.
Namun, saat ini belum banyak pemuda yang mengenal Komunitas ASEAN 2015 dan post
MDGs. Hal ini disebabakan kurangnya informasi tentang komunitas ASEAN 2015 dan
MDGS dikalangan pemuda. Hal ini membuat tidak banyak pemuda ikut berperan dalam
mensosialisasikan untuk berperan dalam Komunitas ASEAN 2015. Sehingga membuat
pemuda hilang kesadaran akan pentingnya pemuda dalam hal ini. Padahal pemuda
adalah agen perubahan, perubahan suatu Negara tergantung pada pemudanya. Pemuda
sebagai ujuk tombak suatu Negara akan mampu beridiri dengan kokoh jika
pemudanya mampu membawa negaranya lebih baik dan berperan aktif dalam
menyongsong Negara yang gemilang.
Kurangnya
keasadaran membuat remaja kehilangan rasa optimisme dan daya kreatifnya yang
tinggi . Oleh sebab itu, Solusi yang paling mudah untuk Penguatan Pemuda
Menghadapi Komunitas ASEAN 2015 dan post MDGsadalah dengan memberikan informasi
dan pemahaman pemuda tentang pentingnya komunitas ASEAN 2015 dan post MDGs untuk
Negara yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Meberikan informasi yang paling efektif kepada semua
masyarakat khususnya para pemuda untuk berperan aktif dalam Komunitas ASEAn dan
post MDGs yaitu dengan melakukan sosialisasi. Jika sosialisasi dilakukan dengan
maksimal, maka akan memberikan hasil yang maksimal pula. Misalnya, melakukan sosilaisi
melalui media elektronik berupa televisi dan radio, media cetak baik dalam
bentuk surat kabar atau berupa selebaran dan juga spanduk-spenduk serta baliho
di jalan-jalan besar. Selain itu sosialisasi bisa dilakukan melalui social media
karena di zaman yang serba canggih semua orang menggunakan internet.
Sebagai pemuda yang masih aktif dalam dunia sekolah dan
perkuliahan, akan lebih mudah melakukan sosialisasi dalam bentuk seminar-seminar,
perlombaan tentang ASEAN dan Komunitas ASEAN 2015, membuat forum-forum diskusi
kelas, dan juga membuat suatu komunitas kepemudaan. Selain itu melakukan suatu
pergerakan untuk memperkenlakan lebih kepada masyarakat tentang Komunitas ASEAN
2015 dan post MDGs dengan mengadakan sosialisasi di jalan-jalan pada acara Car
Free Day.
Sebagai pemuda kita memiliki peran
yang sangat besar dalam keberlangsungan
program ini. Maka dari itu kita butuh penguatan peran para pemuda dalam menghadapi komunitas ASEAN 2015 dan post MDGs.
Sebagai pemuda sudah sepatutnya kita
ikut berpastisipasi untuk mendukung bangsa ini menjadi lebih baik salah satunya
mensuskeskan komunitas ASEAN 2015 dan post MDGs yaitu dengan melakukan action.
Bukan hanya mensosialisasikan Komunitas ASEAN 2015 dan MDGs tetapi juga menjadi
pemerannya. Misalanya dalam bidang Ekonomi pemuda harus menjadi wirausahawan muda yang memilki daya
kratif dan inovatif yang tinggi sehingga mampu bersaing dengan para wirausaha Negara
lainnya dan mebuat strategi yang cemerlang dengan menentukan bangsa pasar mana
yang mampu meberikan nilai plus kepada para wirausahawan Indonesia. Misalanya
dalam bidang kerajianan, makanan, fashion sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan. Namuan untuk itu
haruslah mengembangkan usaha mulai dari sekarang.

0 komentar:
Posting Komentar