#Cerita
Dibalik Nama
Senja mulai menghilang kini telah menyambut malam. Lelah berjalan sepasang
suami istri yang merasakan ada yang berbeda pada hari itu. Entahlah, apa yang
sedang pikirkan dari sepasang suami istri ini. Sontak saja mereka bedua merasa
ada yang aneh. Bantin seorang suami akan selalu hadir dengan pikiran yang penuh
dengan bayanangan sosok istri yang sangat dicintainya. Begitulah cinta, dia
akan selalu merangkul dua raga yang berbeda. Dialah Sosok inspiratif yang
selalu menyemangatiku. Waktu mulai merangkulku untuk terlahir di tanah
Indonesia Bumi yan tercinta.
13 Mei 1994 silam merukapan hari pertamaku terlahir di
dunia. Dengan rasa penuh suka cita aku terlahir sabagai sosok anak dari tanah
Palembang. Sebuah kota yang terkenal dengan kisah pangeran Darussalam dan
sejarahnya yang sangan entrik. Berkisah dari sebuah waktu, aku terlahir
pada pukul 1 malam di hari Jumat.
Secercah hidup menghiasi perjalanan, membuat sebuah
kisah menjadi suatu pengalaman. Sebuah nama akan selalu menghadirkan kisah
hidup yang indah bagi sang pemiliknya Mellyani Lestari adalah sebuah nama yang
diberikan oleh Guru besar dalam hidupku.Dialah kedua orang tuaku yang sangat ku
sayangi. Ingat sekali mengapa kedua orang tuaku memberika nama tesebut.
Alasannya yaitu bahwa aku terlahir pada bulan Mei dan dilahirkan oleh seorang
dokter yag bernama Ani di rumah sakit Budi Indah Palembang dan kata Lestari itu
menandai bahwa ibu bapakku menyukai keindahan alam jad raya ini.Semasa kecil
hidupku dihabiskan di desa yang sangat jauh dari kota. Desa Lingkis merupakan
sebuah desa ang terletak di Kecamatan Jejawi Ogan Komering Ilir Provinsi
Sumatera Selatan. Jauh dari keramain dan masih bercocok tanam merupakan seuatu
pekerjaan yang sampai saat ini masih terjadi di Desaku.
#Education
is Number One
Waktu telah mengantarkanku pada kisah perjalanan yang
sangat panjang. Kini delapan tahun sudah kulalui hidup sebagai seorang anak
perantauan. Kisah perjalanan yang pertama sebagai anak perantauan aku habiskan
saat menduduki sebagai siswi di SMP Negeri 45 Palembang yang
berlokasi di belakang Perpustakaan Daerah Palembang Jln. Lunjuk Jaya. Disinilah
ku habiskan masa SMP ku. Sebagai anak perantauan tidak pernah sekali aku
merasakan sulit untuk beradaptasi. Walaupun predikat sebagai anak kost
tidak membuat aku serta merta untuk menjadi anak yang bebas. Seperti
biasa ku jalani hari-hari dengan seperti anak perantauan lainnya. Tidak ada
yang berbeda dari sebelumnya .Tetapi, tumbuh dilingkungan yang baru
membuatku ekstra untuk beradaptasi bagaimana kebiasaan banyak orang saat
tinggal di Kota. Selama itupun aku selalu belajar agar menjadi sosok siswi yang
kuat hidup di tanah orang.
Tiga tahun kemudian setelah menamatkan di bangku SMP aku
melajutkan sekolah di SMA PGRI 5 Palembang. Saat di masa SMA ini aku merasakan
harus lebih ekstra untuk tetap tidak berteman dengan dunia yang lebih
bebas. Karena masa SMA adalah masa dimana seseorang akan mengetahui
kemana hidupnya kelak setalah tamat. Masa-masa SMA telah berakhir dan aku harus
memikirkan akan tetap melanjutkan untuk menimba ilmu ataupun berhenti belajar
untuk bekerja. Kumantapkan diriku untuk malanjutkan pendidikan S1 kala itu. Dan
akhirnya sampai saat ini predikat sebagai Mahasiswa Jurnalistik di kampus UIN
Raden Fatah Palembang sedang kujalani. Jurnalis itu sangat asyik,cantik dan
nyentrik dalam kehidupan.
#Mellyani
itu Hak Patenku
Pertumbuhan teknologi saat ini semakin berkembang pesat.
Tidak heran semua orang akan terasa Gaptek jika tidak mengikuti
perkembangannya. Perkembangan teknologi pertama kali aku ikuti terjadi pada
masa di bangku sekolah menengah pertama alias SMP saat itu semua orang telah
mengenal Sosial media yang bernama Friendster termasuk diriku. Semakin hari
Friendster berkurang dan beralih ke Sosial media yang bermana Facebook. Sejak
dulu samapi sekarang akun Facebook yang aku miliki adalah Mellyani Lestari.
Selain dunia Facebook yang sangat tren pada saat itu dan sampai sekarang saat
ini adalah Twitter. Akupun mengikuti apa yang berkembang di kalangan remaja
dengan membuat akun Twitter bernama @MellyaniLestari. Dan salah satu akun yang
harus dimiliki semua orang agar bisa bertukar informasi secara formal itu Email
termasuk diriku yang memiliki alamat email mellyanilestari13@gmail.com. Masih
banyak lagi media sosal lainnya seperti Instragram yang bernama
Mellyanilestari, Skype: mellyani.lestari dan akun blogger
mellyanilestari.blogspot.com.
#Organisasi
Itu Harus Meski Terlambat
Cerita perjalanan ekstrakulikuler atau organisasiku
terbilang sedikit dan mungkin sangat sedikit. Saat waktu SD aku hanya mengikuti
2 ekstrakulikuler yaitu Pramuka dan Paskibraka. Waktu kelas 5 SD aku
mengikuti perlombaan Pramuka hanya tingkat Kecamatan. Sama juga seperti
Pramuka, Perlombaan Paskibrakapun hanya aku ikuti samapi tingkat Kecamatan.
Sangat menyayangkan sekali masa SMP tak ada satupun ekstrakulikuler
yang ku ikuti. Dan penyesalan yang yang terjadi hingga kini. Pada masa SMA
dikriku hanya mengikuti ekstrakulikuler Teater. Sangat disayangkan sekali jika
diingat kembali mengapa dulu masa-masa sekolahku hanya dihabiskan hanya untuk
belajar tanpa berperan aktif sebagai siswa intra sekolah.
Waktu semakin berputar dan aku bulatkan tekadku untuk
menjadi mahasiswa aktif saat sebagai mahasiswa baru. Beberapa organisasi kampus
telah ku coba ikuti seperti sekolah politik, LPT-Q, Lembaga Pers
Mahasiswa dan Lembaga Bahasa al-Istirqo akhirnya tidak mampu bertahan lama.
Beberapa kemudian aku kembali mencari orgaisasi yang menurutku cocok untuk
bergabung dengannya dan Alhamdulillah samapi saat ini aku sangat senang saat
bergabung dengan berberapa organisasi ini. Beberapa organisasi tersbebut adalah
Himpunan Mahasiswa Jurusan Jurnalistik dengan jabatan sebagai Ketua Departemen
Kajian Ilmu Jurnalistik, Dewan Eksekutif Mahasiswa dengan jabatan sebagai
anggota. Dan beberapa organisasi ekstra kampus seperti Rumah Zakat Palembang
sebagai relawan dan Komunitas Peduli Kanker Anak dan Penyakit Kronis lainnya
dengan jabatan sebagai relawan.
#Merantau
is Success
Beberapa tahun telah memberikan sedikit pengalaman bagaimana
menjadi seorang anak perantauan. Pada saat pertama sekali aku telah mampu
tinngal sebagai anak kost di Jl. Demang 5 Demang Lebar Daun Palembang, dua
tahun kemudian aku berpindah alamat di Jl. Lunjuk Jaya gang Tanjung Palembang.
Jika di hitung perjalanan dari sisni menuju SMP ku pada saat itu kurang lebih
30 menit dengan berjalan kaki. Bagiku itu hal yang biasa mengitari jalan
setapak saat itu. Walaupun terhitung lama dan sangat melelahkan tak membuatku
menjadi seorang siswi yang terlambat. Aku selalu datang tepat waktu dan tidak
pernah terkena hukuman karena terlambat. Berselang satu tahun kemudian,
aku kembali mencari suasana kost yang lebih enak lagi dan akhirnya kupilihlah
rumah yang terletak di belakang sekolah Dasar Negeri 4 Palembang di Jl. Ogan.
Betapa menyakitkan saat tidal di rumah ini. Pada suatu malam yang terlihat
biasa-biasa saja ternyata turun hujan yang tidak begitu lebat. Namun, sangat
menyedihkan saat di ingat kembali. Suatu ketika banjir melanda rumah yang aku
dan adikku huni. Dalam posisi keadaan tertidur kami bergegas menyelamat
barang-barang yang memang harus di selamatkan. Tidak lama kemudian air telah
mencapai di dengkul orang dewasa. Pemburuan sampai pada Jl. Hulubalang 2 dan
kemudian menjadi tempat tinggal selama satu tahun pada tahun 2013 yang lalu.
Tidak berbeda dengan rumah yang lainnya rumah ini masih saja terlihat sangan
tidak nyaman karena berada di sudut pemukiman sehingga terasa sangan terjal dan
penuh dengan insektan yang begitu mengerikan. Namun, tak ada kebahagian jika
tak diawali dengan kesedihan. Sepenggal cerita pahit dalam pemburuan rumah
berakhir pada alam rumah Jl. Tanjung Rawo Musi 2 Palembang. Alamat rumah
tersebut menjadi alamat rumahku yang sekarang dan merupakan pemburuan yang ke-6
selama merantau. Ingat skali dengan syair Imam Syafii yng mengatakan
merantaulah maka kamu akan “SUKSES”. Semoga akhir perantauan ini menghasilkan
kesuksesan yang sesungguhnya. AMIINJ
#Pengalam
itu Penting
Kini kusadari apalah guna mengenyem pendidikan tanpa
bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat bagi orang lain adalah tujuan dalam
menuntut ilmu. Ku hanya termenung di kursi terasku dan memikirkan kelak aku
akan menjadi apa dan menjadi siapa dan akan kerja dimana. Selintas, beberapa
bayangan mengitari pikiranku. Dan tersontak aku hanya mengucap pada diri.
Sesungguhnya hidupku jangan hanya dihabiskan dalam renuangan. Beberapa
pengalaman kerja yang pernah ku ikuti dan akhirnya tinggal 1 langkah lagi masih
tetap saja keberuntungan belum berpihak pada diriku. Aku pernah mengikuti
pemilihan announcer dan hanya mampu terpilih 20 besar di salah satu radio muda
di kota Palembang. Rezeki dan keberuntungan itu hanya beda tipis. Ada yang
berusaha dan akhirnya gagal karena belum rezekinya. Aku pernah terpilih sebagai
contributor reporter Radio RRI Palembang tepatnya pada Ferkuensi 91,6 FM
(Pro2 Palembang). Satu bulan ku habiskan haanya untuk melaporkan kondisi lalu
linta di ruas jalan kota Palembang. Selain itu juga aku pernah menjabat sebagai
penyiar radio kampus (Radio Fatwa Kampus UIN raden Fatah Palembang). Kegiatan
ini ku geluti pada saat duduk di semester 3. Bayang kekecewaan menhantui samapi
saat ini karena nasib dari para penyir taka ada kabar hingga saat ini. Radio
kampus yang terjadi hanyalah sebuah nama pada saat ini karena telah di boikot
oleh pihak lain yang merebut secara paksa ferkuensinya. Beberapa bulan yang
lalu aku mencoba mencari kesibukan menjadi seorang pekerjda dan akhirnya aku
diterima sebagai asisten pembimbing bimbel Kumon yang berlokasi di Jl.
Inspektur Marzuki Pakjo Palembang hingga saat ini.
#Seminar
Siapa Takut?
Semuanya berawal dari ingin tahu dan akhirnya aku selalu
ingin tahu dan harus lebih banyak berlajar agar tahu. Salah satu kegiatan yang
hamper aku hadiri adalah seminar-seminar yang terbaca di madding kampus ataupun
informasi dari teman-teman. Beberapa seminar yang pernah di kuti adalah
Workshop Kamera Lubang Jarum HMJ Jurnalistik IAIN RAden Fatah, Workshop
Seputar Indonesia Goes to Campus, Peserta Diskusi Jurnalisme Hukum Oleh
Universitas Sriwijaya Palembang, Peserta Pesantern Ramadhan Masjid Agung
Palembang tahun 2013, Peserta Seminar Menulis Cerpen dan Dongeng. Selain
menyukai seminar aku juga terkadang mengikuti lomba-loma yang menuerutku harus
diikuti. Misalnya, mengikuti Lomba Bazar Campus Be Smart Entrepreneur Dinas
Provisnsi Sumatera Selatan Tahun 2013, Kompetisi Penciptaan Karakter Lokal
Indonesia Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2014, Peserta Focus
Group Discussion oleh BNN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014, Peserta
Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe Provinsi Suamtera Selatan Tahun 2014, Workshop
Focusing Sumatera Mongabay Indonesia, Pembangunan Ekonomi Berbasis Inovasi
Dalam Kerngka SIDa oleh Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Sumatera
Selatan, Workshop Nasional Jurnalisme Blogger Lembaga Pers Mahasiswa IAIN Raden
Fatah. Panitia Seminar Dream Book oleh Rumah Zakat. Dari semua yang diikuti
menjadikan pengetahuanku semakin bertambah. Aku akan selalu belaja dan serba
ingin tahu dalam suatu ilmu.
#Belajar
Untuk Berprestasi
Sepenggal cerita kebahagian sedikit demi sedikit mendekat
padaku. Matahari yang dulunya tidak bercahaya kini telah mulai tampak
menyinari seisi alam jagard raya. Semburat senyum diwajah ku tebarkan kepada
siapa saja berharap ada kebahagian akan selalu hadir dalam jiwa. Namun, terasa
sangant belum puas jika membaca kembali apa saja prestari yang pernah ku raih
dari dulu hingga sekrang. Diantaranya relawan Diksar Terbaik Rumah Zakat
Palembang Tahun 2013 dan terakhir juara Ranking 1 se-Kota Palembang Pada
Pangung Kreasi Litbang IAIN Raden Fatah. Kelak akan kucerikan lebih panjang dan
teak pernah habis prestasi yang kuraih. Amiin.
#Masa
Pertemuan
Saat mendudkui semester 3 adalah masa mulai mempersiapkan
semnata agar tetap dalam keadaan sebagai mahasiwa baru yang akan tumbuh menjadi
mahasiswa yang lama tapi tetap aktif. Sangat menyedihkan pada semester 3 ini
kami hanya mendapatkan 22 SKS. Tapi, semua tak menyurutkan kami semua untuk
tetap semngat dalam menyelami dalamnya ilmu. Salah satu mata kuliah yang kami
temu pada semester 3 ini adalah Etika dan Filsafat Komunikasi. Mata kuliah
inilah menjadi awal anak Jurnalistik B angkatan 2012 mengenal Bapak Mifta
Farid. Mata kuliah Etik dan Fislafat ini awal jadwalmya adalah pada hari selasa
pukul 1 sisang dan kemudian diganti hari Jumat pukul 1 siang. Selama menjalani
perkuliah pada mata kuliah ini kami merasakan adanya santai tatpi tetap
serius. Selain pada saat kuliah diriku melihat bapaksebagai MC dalam
acara We Share We Care di Kambang Iwak pada hari Minggu bersama Komunitas
KPKAPK (Komunitas Peduli Kanker Anak dan Penyakit Krosnis Lainnya).

0 komentar:
Posting Komentar