Selamat malam SaBa (Sahabat Baca),
merasa jenuh dengan kehidupan hanya gini-gini saja mendingan menulis dan
membaca. Sudah lama aku ingin sharing
apa yang tersimpan dalam buku yang terlihat sangat sederhana namun banyak
manfaat.
Easy Learning, yupps ini judul bukunya . Oke langsung saja aku paparkan apa yang ku dapatkan
dari bukui ini.
Manusia
adalah makhluk Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan lainya
karena manusia memiliki organ tubuh yang saling keterkaiatan dan memiliki berperan
penting bagi tubuh kita. Manusia selalu melakukan pemikiran dalam mencapai
pengetahuan yang realitas. Seorang
manusia setiap harinya selalu berpikir dan menganalisa atau berpilsafat dengan
menggunakan otaknya. Namun, percaya atau tidak bahwa otak kita saat ini belum
mampu bekerja dengan baik saat kita belajar sedangkan dalam mendengarkan lagu
dan menceritakan orang lain otak kita sangat bekerja berkali-kali lipat.
Otak merupakan benda kecil seberat 1,5
Kg yang teerselubung dalam kepala kita. Otak kita mempunyai banyak sel di
bandingkan makhluk lainnya yaitu 1 Triliun sel yang mana jika kita masukkan
informasi yang ada di dunia ini maka kapasitas otak kita masih ada ruang kosong
berarti betapa dahsyatnya otak kita. Otak kita sebagai pusat kontrol tubuh
yaitu mengendalikan seluruh kerja pada tubuh yang mempunyai 100 miliar sel aktif dan 900 miliar sel yang menghubungkan yang
artinya kapasitas otak kita angka 1 yang diikuti dengan angka nol 105 juta
kilometer angka standar sebanding dengan 14 kali pulang pergi keliling bumi.
Tetapi apa yang telah kita hasilkan dengan otak kita ?? dan ide-ide apa yang telah kita tuangkan
dalam kehidupan ini?? serta temuan-temuan apa yang telah kita hasilkan??
Sayapun merasa sangat menyayangkan dengan betapa dahsyatnya otak namun hanya
menggunakannya 0,0001 % dari keseluruhan jumlah otak.
Menurut para ahli otak adalah raksasa
yang tertidur “ brain is sleeping a giant ”.
dimana ketahui Albert Einsten seorang
ilmuan dunia telah menghasilkan
banyak temuan-temuan yang telah diakui. Tenyata ilmuan satu ini baru menfaatkan
10 % dari otaknnya. Kita selalu bertanya kenapa bisa demikian?
Mari kita kenali potensi otak kita.
*Mengetahui manfaat belahan otak kanan
dan otak kiri*
Mengapa negara China, Korea dan lainnya menjadi negara maju ternyata rahasianya yaitu
negara-negara ini mencatak generasinya dengan memanfaatkan otak kanan dan otak
kirinya secara seimbang. Disadari atau tidak kita orang-orang Indonesia tidak
memanfaatkannya secara seimbang sehingga berdampak pada bagaimana seseorang
melihat suatu masalah yang hanya dari satu sudut pandang saja yang pada
akhirnya pikiran negatiflah yang selalu muncul ketimbang positifnya. Rata-rata
orang Indonesia lebih dominan menggunakan otak kiri dibandingkan otak kanan
sehingga penyimpanan informasi hanya jangka pendek.
Belahan otak kiri: membaca, menghitung, menulis,
logika, dan bahasa ( memori jangka pendek).
Belahan otak kanan : kreativitas, music, melodi,
warna, irama dan inovasi dll (memori jangka panjang).
Menurut buku Easy learning cara
mengoptimalkan potensi otak kita yaitu dengan beberapa cara:
- Berlari untuk otak, maksudnya kita harus rajin berolahraga agar terjadinya penumbuhan sel-sel baru
- Mencoba hal baru artinya setiap harinya kita harus membuat inovasi terbaru misalnya membuat masakan resep baru, jalan-jalan dengan jalan yang tidak biasa di lewati.
- Bertanya
- Tertawa
- Mendengarkan music (instrument)
- Makan Ikan minimal 3 kali dalam seminggu.
- Menggali ingatan dengan mengingat pengalaman yang telah lama atau melihat album foto waktu masih kecil
- Mengurang makanan berlemak
- Bermain teka-teki misalnya dengan mengisi tts atau psikotes
- Menjahui minuman beralkhol.
- Dan pastinya rajin membaca
*metode
SAVI*
Belajar merupakan salah satu aktivitas
otak. Masih ingat dalam benak kita semua, bahwa pelajaran kita waktu SD sampai
saat ini masih tersimpan dalam memori otak kita. Misalnya pelajaran hapalan perkalian,
tambahan dan juga pengurangan sampai saat ini tersimpan rapi dalam ingatan
kita. Namun, sekarang ini setelah kita beranjak dewasa kita merasa otak kita
tidak bekerja seperti waktu SD dulu,
bahkan berpikir mengapa semenjak duduk di perkuliahan otak tidak bekerja secara
optimal dan pada akhirnya kita terucap kata “bodoh”. Sangat disayangkan sekali
ketika kita belajar mati-matian (hehehhe, lebay:p) tapi tetap saja tidak
tersimpan lama di memori otak kita, berati saat kita belajar kitaa hanya
menggunakan otak kiri kita (Short term memory) tanpa melibatkan otak kanan
kita. Baru kita sadari tenyata cara belajar waktu duduk di bangku SD lebih
menggunakan metode belajar dengan bergerak. Namun sahabat himtik nggak usah
takut terlambat untuk menegtahui cara belajar yang efektif itu bagaimana.
Upss, kelupaan yang harus di bahas
sekarang ini adalah apa itu SAVI???
SAVI adalah kepanjangan fari Somatic,
Audiotori, Visual dan Intelektual.
1. Somatic
Somatic berasal dari
bahasa Yunani yang artinya tubuh. Disini saya katakan bahwa belajar dengan
tubuh berarti kita belajar dengan bergerak
dan berbuat. Ternyata waktu SD kita menghafal perkalian dan penjumlahan
bahkan pengurangan dengan metode gerakan tangan (somatic).
2. Audiotori
Belajar pada metode
Audiotori yaitu berbicara dan
mendengarkan apa yang disampaikan oleh pemateri (dosen) misalnya dengan
memberi aktif pada otak saat dosen menjelaskn kita harus ikut berbicara.
3. Visual
Belajar secara visual
berati belajar dengan mendengarkan dan
menggambarkan. Belajar dengan pemutaran film ternayata lebih capat di
mengertidan di ingat ketimbang mendengarkan dosen cuap-cuap di depan kelas.
4. Intelektual
Intelektual merupakan
metode SAVI dengan cara belajar memecahkan suatu masalah dan berpikir
(menghayal tingkat tinggi bagaimana suatu masalah terpecahkan).
Jadi, sahabat Himtik nggak perlu takut
dengan perbedaan kita dengan orang pintar, kita hanya kalah pada segi metode
belajar saja. Kita tidak bodoh, kita tidak malas, kita bisa menjadi pintar
dangan mengoptimalkan potensi otak kita dengan metode belajar di atas.
Oke, SaBa kita cukupkan dulu judul satu
ini, insya Allah kita sambung lagi dengan tema berbeda,, bye.

0 komentar:
Posting Komentar